Tentang Gizi: Pentingnya Nutrisi untuk Anak PJB (Penyakit Jantung Bawaan)
Hari Sabtu 19 Oktober 2019, saya berbagi anak dengan suami. Anak perempuan ikut suami ke kajian dan anak lanang (Boss K, 5th) membersamai saya belajar perihal Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dan apa itu Malnutrisi bersama Danone Specialized Nutrition di Hotel Savana Malang. Membawa anak diacara yang berdurasi cukup panjang, sekitar 3-4jam sempat membuat saya grogi karena Boss K tidak berkenan bermain di Kids Corner yang sudah disediakan, Boss K merasa sudah besar dan layak berada diruangan belajar bersama saya.
Manajemen Aktifitas
Sekuat tenaga saya meyakinkan diri bahwa Boss K akan baik-baik saja dan tenang selama acara, secara umumnya anak-anak akan bisa bertahan diruangan maksimal 30menit – 1jam dan selanjutnya minta bermain diluar ruangan. Biasanya jika Kakaknya ikut mereka akan asik bermain bersama, qodarulloh kemarin ini jadwal kami bentrok. Sepanjang perjalanan menuju acara saya banyak berdiskusi dan men-sounding Boss K akan kondisi ditempat acara dan berapa lama dia akan berada disana.
“Siap Bunda, nanti adik main lego police car ya disana”. Kalimat ajaib yang keluar dari mulut mungilnya membuat saya lega, Boss K ini punya sifat konsisten dengan ucapannya. Alhamdulillah… Sepanjang acara Boss K sangat cooperative, bahkan saat acara sudah selesai dia yang mengingatkan akan barang bawaan dll (copy cat Ayahnya). Terima kasih Ayah Ale sudah mencontohkan hal-hal positif ke Anak Lanang.
Bicara Gizi bersama Danone Specialized Nutrition
Melalui “Bicara Gizi”, Nutricia Sarihusada ajak orang tua kenali ciri untuk deteksi dini serta manajemen nutrisi pada anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Karena masalah Mal nutrisi pada masa 1000 hari pertama kehidupan (dalam masa kandungan anak – berusia dua tahun) masih menjadi tantangan bagi masa depan anak Indonesia.
Dr. Anik Puryanti, Sp.Ak menyampaikan pentingnya asupan nutrisi intensif pada anak agar terhindar dari malnutrisi dan stunting. Terutama pada anak PJB agar tidak memperburuk kesehatannya. Secara umum penyebab timbulnya malnutrisi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: masukan kalori yang tidak adekuat (memenuhi syarat), absorbsi dan pemanfaatan yang tidak efisien, dan atau peningkatan kebutuhan kalori/energi. Pada anak PJB, asupan yang tidak memadai akibat kesulitan makan karena susah menghisap, menelan, lelah saat makan dan adanya pembatasan cairan membuat anak dengan PJB membutuhkan tatalaksana nutrisi yang berbeda.
Dan berikut adalah Cara pemberian Makan yang Benar:
- Tepat waktu
- Kuantitas Dan Kualitas Makanan yang cukup
- Penyiapan Dan penyajian yang higienis
- Pemberian Makanan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak Dan dengan menerapkan Feeding rules.
PJB dalam Pandangan Ahli
Menurut Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik, dr.Anik Puryanti, SpA(K), asupan nutrisi yang agresif dan makanan tinggi kalori diperlukan anak dengan PJB untuk memberikan optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan serta kualitas hidup yang lebih pada anak. Hal tersebut, meliputi:
- pemantauan dengan melakukan diagnosis status gizi dan masalah nutrisi
- menentukan kebutuhan kalori, protein, jumlah cairan
- menentukan rute pemberian nutrisi
- jenis makanan
- serta monitoring keberhasilan.
“Di Indonesia, angka PJB diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran hidup, yaitu sekitar 7 – 8 diantara 1.000 kelahiran setiap tahunnya. Bila tidak terdeteksi secara dini dan tidak ditangani dengan baik, resiko pasien tidak terselamatkan mencapai 50% pada bulan pertama kehidupan. Selain itu, salah satu peningkatan morbiditas dan mortalitas yang berkaitan dengan malnutirsi pada anak dengan PJB, diperlukan deteksi dini dan pemberian nutrisi yang instensif sesuai pengawasan dokter.”
Jelas Konsultan Kardiologi Anak dr. Dyahris Koentartiwi SpA(K)
Bicara Gizi dengan tagline Nutrisi Untuk Bangsa adalah program edukasi yang di inisiasi oleh Danone untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran nutrisi untuk mendukung kesehatan masyarakat di masa-masa penting kehidupan. Untuk di Indonesia Danone terdiri dari PT Nutricia yang berdiri sejak tahun 1987 dan PT Sarihusada berdiri sejak tahun 1954. Danone kini sudah memiliki karyawan dengan jumlah lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia dan beroperasi di 160 Negara, dengan misi membnerikan kesehatan kepada orang sebanyak mungkin.
“Kami berharap kegiatan Bicara Gizi di Kota Malang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong penanganan nutrisi yang tepat bagi anak dengan PJB, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara Optimal.”
Tutup Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia.
Penutup
Alhamdulillah Wasyukrulillah,
Sebagai seorang Ibu saya tetap bisa belajar dan tetap bisa momong Anak, sehingga fitrah sebagai pembelajar terpenuhi dan fitrah sebagai seorang Ibu juga tetap berjalan. Dan tak lupa untuk berkomunitas agar kita senantiasa dalam semangat kebersanaan, semangat saling mengingatkan kebaikan dan agar senantiasa merasa bahagia bersama.
Semoga bermanfaat
Vivian Wahab, 19 Oktober 2019
Masya Allah.. Tulisannya menarik semoga bisa menjadi suluh untuk masyarakat
Sungguh ilmu yang bermanfaat
Kami sebagai masyarakat awam jadi tahu pengetahuan Tentang PJB.
Syukron